Selasa, 08 Januari 2019

jenis-jenis engine

Jenis-jenis Engine Pada Pesawat Terbang

Mungkin sebagian orang bingung melihat dan memikirkan sistem kerja pesawat yang menyebabkan pesawat bisa terbang tinggi, bisa mendarat, dan bisa memiliki kecepatan yang sangat tinggi. Untuk bergerak ke depan (baik di darat maupun di udara), pesawat memerlukan daya dorong yang dihasilkan oleh tenaga penggerak atau yang biasa di sebut dengan mesin (engine). Daya dorong yang nantinya di hasilkan oleh engine ini biasa disebut dengan thrust. Thrust sangat diperlukan karena menjadi bagian yang sangat penting untuk sebuah pesawat terbang, karena akan mempengaruhi kinerja pesawat, dimana semakin bagus kualitas daya dorong yang digunakan maka kecepatan pesawat bisa dikontrol dengan baik. Seperti pesawat Sukhoi memiliki thrust yang besar sehingga mampu terbang dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis engine dari pesawat terbang, diantaranya:

  • Piston Engine
  • Turbojet Engine
  • Turboporop Engine
  • Turbofan Engine
  • Turboshaft Engine

 dan dibawah ini adalah penjelasan tentang jenis-jenis engine diatas 

1. Piston Engie 

Piston engine atau biasa di sebut dengan mesin torak, merupakan mesin yang menggunakan piston (torak) sebagai tenaga penggerak. Piston yang bergerak naik turun di hubungkan dengan crankshaft melalui connecting rod untuk memutar propeller atau baling-baling. Piston dapat bergerak naik turun karena adanya pembakaran antara campuran udara dengan bahan bakar (fuel) di dalam ruang bakar (combustion chamber). Pembakaran di dalam combustion chamber menghasilkan expansion gas panas yang dapat menggerakkan piston bergerak naik turun. Pesawat yang menggunakan mesin piston umumnya menggunakan propeller sebagai tenaga pendorong untuk menghasilkan thrust. Bentuk penampang dari propeller itu sendiri sama seperti sayap, yaitu juga berbentuk airfoil. Sehingga pada saat propeller berputar maka akan menghasilkan gaya dorong atau thrust sehingga pesawat dapat bergerak ke depan. Pesawat dengan mesin piston ini merupakan jenis pesawat ringan atau biasa di sebut dengan light aircraft. Pesawat ini mempunyai daya jelajah yang kecil dan ketinggian terbang yang tidak terlalu tinggi.

2. Turbojet Engine

Pada dasarnya, prinsip kerja dari semua engine pesawat sama. Yaitu memanfaatkan energi pembakaran antara campuran bahan bakar dengan udara yang menghasilkan expansion gas yang terjadi di dalam ruang bakar cc (combustion chamber).
Dinamakan turbojet engine karena mesin ini menggunakan turbin dalam membangkitkan tenaga, dan jet yang artinya semburan/ pancaran. Yaitu semburan hasil pembakaran di dalam cc keluar menuju turbin dan memutar turbin, lalu turbin memutar compressor dan menggerakkan komponen engine lainnya.
3. Turboprop Engine
 
Prinsip kerja dari Turboprop engine sama dengan proses kerja dari turbojet engine. Yang membedakannya adalah terdapat propeller pada engine ini. Propeller terhubung dengan turbin dan compressor melalui shaft.Mesin turboprop umumnya digunakan pada pesawat subsonik kecil, namun beberapa pesawat dilengkapi dengan pesawat turboprop memiliki daya kecepatan melebihi 500 kt (926 km / jam, 575 mph). Pesawat militer dan sipil besar, seperti Lockheed L-188 Electra dan Tupolev Tu-95, juga telah menggunakan kekuatan turboprop. Airbus A400M ini didukung oleh mesin TP400 Europrop, yang kedua mesin turboprop paling kuat yang pernah dihasilkan, setelah Kuznetsov NK-12.

 4. Turbofan Engine
 
Prinsip kerja turbofan adalah airflow(udara) masuk kedalam blade (low pressure compresor) atau kita sebut LPC dan dikompres kembali oleh blade yang lebih kecil ukurannya (high pressure compresor) atau kita sebut HPC,masuk ke ruang pembakaran (combustion chamber) dan diberi ignition sampai suhu atau temperatur tinggi baru lah disemprot oleh fuel. Karena terjadi pembakaran maka berubahlah energi kimia menjadi energi dorong. Energi dorong yang dihasilkan ini mendorong high pressure turbin (HPT) yang terhubung langsung dengan HPC sehingga HPC dapat berputar kembali. Energi dorong tersebut juga mendorong low pressure turbin (LPT) yang terhubung langsung dengan LPC. Dan sisa nya merupakan https://www.blogger.com/u/2/blogger.g?blogID=601449980646801345#editor/target=post;postID=6076192632712696572tenaga dorong pesawat.

5. Turboshaft Engine  

Prinsip kerja dari turboshaft engine juga hampir sama dengan turbojet engine. Engine ini di gunakan pada helikopter. Pada turboshaft engine, terdapat shaft yang terhubung dengan turbin. Shaft ini menghubungkan ke main rotor atau baling-baling pada helikopter. Rotor pada helikopter mempunyai penampang berbentuk airfoil. Mesin turboshaft biasanya digunakan dalam aplikasi yang memerlukan output daya yang tinggi, kehandalan tinggi, ukuran kecil, dan ringan. Ini termasuk helikopter, unit daya tambahan, perahu dan kapal, tank, hovercraft, dan peralatan stasioner, ada juga motor yang menggunakan mesin ini yaitu : suzuki turbo hayabusa, dan MTT TURBINE (Y2K).Mesin Turboshaft sebenarnya adalah mesin turboprop tanpa baling-baling. Power turbin-nya dihubungkan langsung dengan reduction gearbox atau ke sebuah shaft (sumbu) sehingga tenaganya diukur dalam shaft horsepower (shp) atau kilowatt (kW).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar